Assassin Couple |
January 18, 2012
January 17, 2012
Bosozoku
Kata
bōsōzoku ini juga diterapkan pada geng-geng motor yang berbagi minat pada
modifikasi (seringkali secara ilegal) sepeda motor, seperti menghilangkan muffler sehingga menjadi lebih bising.
Kelompok-kelompok bōsōzoku ini juga melakukan aksi berbahaya, seperti kebut-kebutan
di jalanan, tidak mengenakan helm, dan menerobos lampu merah.
Kegiatan
lain mereka yang disebut Boso shinai (市内暴走) yang artinya ngebut di jalanan kota, bukanlah untuk balapan, namun lebih untuk
sensasi belaka. Dengan motor beramai-ramai, dipimpin oleh sentōsha (先头车), pemimpin mereka, yang bertanggung jawab untuk acara
tersebut dan tidak boleh tersusul. Polisi Jepang memanggil mereka Maru-SO (kode polisi マ ル走), dan
mengirimkan sebuah kendaraan polisi untuk mengikuti setiap kelompok motor untuk
mencegah insiden yang mungkin terjadi, seperti melaju melalui pinggiran jalan dengan
kecepatan 5-10 kilometer per jam, menciptakan kerusuhan dan melambaikan bendera kekaisaran Jepang, atau
memulai perkelahian dengan senjata seperti pedang kayu, pipa logam, tongkat bisbol dan bom molotov yang telah mereka siapkan.
Gerombolan
bōsōzoku umumnya terdiri dari orang-orang di bawah usia dewasa, sekitar
20 tahunan.
Bōsōzoku
pertama kali muncul pada 1950-an sebagai penyebab berkembang pesatnya industri otomotif Jepang. Para bōsōzoku
pertama dikenal sebagai zoku Kaminari (雷族"Thunder Tribe"). Sebagian
besar anggota bōsōzoku berasal dari kelas sosial ekonomi rendah dan mungkin
menggunakan kegiatan geng motor sebagai cara untuk mengekspresikan
ketidaksenangan dan ketidakpuasan dengan masyarakat utama Jepang. Banyak hard-core bōsōzoku paling akan
menjadi anggota berpangkat lebih rendah dari Yakuza setelah usia 20 tahun.
Subscribe to:
Posts (Atom)