Mode Kogal melibatkan pakaian seperti seragam sekolah Jepang, tapi dengan rok pendek, kaus kaki longgar, dan seringnya rambut dicat dan juga syal. Fenomena ini menonjol pada 1990-an, tetapi sejak itu menurun. Kata "Kogal" adalah keinggris-inggrisan dari kogyaru (singkatan dari kôkôsei gyaru- gal SMU). Cewek-cewek ini menyebut diri mereka sebagai gyaru(gals), meskipun kata ini diterapkan dalam mode lainnya juga.
Selain rok tinggi berlepit dan kaus kaki longgar (sokusu Rusu), kogals juga butuh asesoris pendukung seperti platform sepatu, make-up, dan syal Burberry. Mereka memiliki bahasa gaul khas yang dibumbui dengan kata-kata bahasa Inggris. Mereka sering, tetapi tidak harus, siswa yang terdaftar. Pusat-pusat budaya Kogal diantaranya Harajuku dan Shibuya distrik Tokyo, khususnya di Gedung 109 Shibuya. Penyanyi J-pop Namie Amuro mempromosikan gaya ini.
Namie Amuro |
Menurut jajak pendapat non-ilmiah, Kogals adalah pengguna bilik foto, dengan sebagian besar mengunjungi minimal seminggu sekali. Sementara kritikus mengecam gyaru sebagai sosok yang dangkal, materialistis, dan konsumtif, tetapi para penggemarnya menggambarkan mereka sebagai, "cewek masa kini, baik hati, aktif dan riang”.